Di Eropa Toyota Memimpin

dari: TAM

Keprihatinan terhadap terus meningkatnya emisi gas karbondioksida (CO2) mendorong otoritas lingkungan hidup Eropa mengeluarkan regulasi yang mengatur emisi CO2 yang disemburkan knalpot mobil di benua itu.

Secara bertahap ambang batas itu ditingkatkan. Yang paling mutakhir adalah ambang batas yang harus dipenuhi semua pabrikan otomotif yang menjajakan mobilnya di Eropa pada tahun 2012. Regulasi itu mewajibkan rata-rata emisi CO2 dari seluruh lineup merk mobil adalah 130g/km.

Ini bukan pekerjaan gampang. Karena rata-rata emisi CO2 mobil-mobil di Eropa saat ini diatas 140g/km. Bahkan untuk mobil-mobil sport -yang banyak berasal dari Eropa- angkanya bisa diatas 400g/km. Karena itu, pabrikan disana berlomba-lomba mengembangkan teknologi baru yang bisa menekan emisi CO2, tanpa mengorbankan kinerja mobil-mobilnya.

Hingga dua tahun sebelum regulasi baru itu di aplikasikan, baru ada tiga merek yang berhasil memenuhi ambang batas itu dan yang memimpin adalah Toyota. Ketiga merek itu adalah Toyota, Fiat dan Mini. Emisi CO2 rata-rata seluruh line up Toyota di Eropa adalah 124.55g/km. Sedangkan Fiat dan MINI masing-masing 124.61 g/km dan 129.98 g/km. Hyundai juga sudah mendekati ambang batas itu, 131.02g/km.

Menurut Jay Naglev, penerbit majalah Clean Green Cars di Inggris kebanyakan produsen mobil di Eropa masih jauh dari target itu. Mereka harus bekerja keras untuk memenuhi standar baru tepat pada waktunya.
Sukses Toyota ini memperlihatkan teknologi yang dipakai mobil-mobil Toyota berhasil menekan emisi gas berbahaya itu. Diantaranya adalah teknologi Dual-VVTi yang dipakai meluas, juga dengan semakin populernya kendaraan hybrid Toyota termasuk Prius yang emisi CO2-nya sangat rendah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan Diisi dengan komentar-komentar apapun kecuali yang Berbau SARA....makasihh

Pengikut